September 3, 2009

januari.mei.juli.oktober.desember

bagaimana bisa baru sehari ini begitu tersadar akan pentingnnya nomer dalam kehidupan. setelah menyaksikan gambar gambar perjalanan itu, bingung sekali ingin senyum atau sedih. berbagain belahan di muka bumi sudah dilalui bersama sama dan beberapa diantaranya memiliki kenangan yang tidak terhapuskan. banyak senyum, tawa, dan bahagia lahir dari segi lima terindah pemberianmu. tapi tidak bisa juga kesampingkan tangis, sedih, emosi, dan penghianatan yang kau hadirkan didalamnya. tapi tidak akan pernah bisa ada rasa yang berubah, semua ini tidak akan tergantikan.

bila waktunya tiba, mungkinkah kami bertemu lagi?

hidup ini cuma sekali, dan setelah itu. bangun dari tidur panjang berarti siap dengan kenyataan bahwa kita tidak akan pernah bertemu lagi? itu maksudnya? kalau iya, saya bilang ini sangat menyakitkan. kau hadirkan satu persatu dari mereka dan menyusunnya sedemikian rupa. kau sisipkan semua rasa yang bertumpukan satu dengan lainnya dan lahirlah mereka satu demi satu ke udara dan menyebarkan wanginya masing masing. entah apa jadinya bila semua itu tidak lagi bisa saya cium dan rasakan.

apakah semuanya memang sudah jalannya?

apa yang kita perbuat selama ini adalah tiket untuk perjalanan yang kau janjikan. bertempur dengan segala keyakinan bahwa sesuatu itu pasti musnah, sulit rasanya tidak mencintai apa yang kau berikan. karena apa yang kau suguhkan begitu nyata, meskipun kau panggil itu fana. kreasi belaka. terlalu munafik bagi saya untuk menampik kehadiran dan kisah yang ditulis selama hampir seperempat abad. kecil lalu besar dan mati tak berdaya.

dihadapanmu, semuanya mungkin, bukan?

satu permintaan yang sudah kau dengar sebelumnya, dan mungkin akan terdengar membosankan. tapi, permintaan yang sekecil itu memang kesimpulan dari hidup yang saya jalankan. dan itu satu satunya kenyataan yang timbul dengan keraguan diakhirnya. ragu bahwa ruang rupa yang kau hadirkan akan hancur berantakan diakhir dengan sangat mudah. semudah kau mengambil mereka yang sebelumnya. tidak peduli dibelahan mana saya berdiri, di tempatmu ini, permintaan saya tetap satu dan hanya itu. terlalu mudah bagimu? bagus. terlalu rendah nilanya? bagus. karena saya tidak ingin menuntut aneh aneh dan macam macam.

bagaimana dengan cangkok dan buahnya?

bukankah memang itu yang dulu sempat terlintas? karena semuanya kau patenkan begitu, sehingga mereka berakhir bersama sama. bagaimana dengan saya? saya sama dengan yang lain kan? iya kan? tidak bosan saya bertanya tanya dan menghajar keraguan yang terus hadir, atau kegugupan yang selalu menemani selama ini. saya ingin jawaban, sebelum semuanya terlambat dan saya terbakar jauh dibawah imaginasi yang selalu saya khawatirkan.

lupa apa yang harus saya bicarakan. tapi kaupun tahu, bukan?

tidak ada yang perlu saya lanjutkan disini, karena semuanya terbaca. jika kau ada didepan layar dan berkata tentang seribu hal mengenai kehidupan, saya akan bersyukur bahwa mahluk hina dina yang memutar balik fakta adalah pilihan dari sekian banyak kehidupan yang dihadirkan.

No comments:

stupid persons