sebelum umur 17, ada berbagai resolusi yang indah karena memang kita membangunnya demikian.
untuk sebuah resolusi, saya berusaha menghancurkannya ketika saya bertambah tua. tapi sepertinya tidak untuk yang satu ini. serius, sepertinya masalah yang satu ini tidak pecah pecah setelah dua tahun dinanti. sekarang saya berumur 19 tahun dan resolusi 2 tahun lalu masih seperti ketika saya membangunnya. bagaimana saya bisa dengan sangat keras memperdaya kenyataan dengan berbagai sangkalan dan kata kata elakkan. melindungi kebusuka sebuah fakta yang memalukan. secara fisik, saya mengalami beberapa perubahan yang cukup signifikan dalam 2 tahun terakhir, namun tetap saja bertambah fisik tidak berarti berkurangnya resolusi.
ya, kotak warna warni itu tidak bisa dipacu di masa sekarang dan masa lalu.
maksudnya, saya berniat melakukan segalanya untuk bisa, namun selalu ada saja kendala yang datang dan mengganggu. dan ketika malu datang menghampiri, saya hanya bisa mencari kotak yang itu itu saja. selalu biru dan merah.
banyak diantara mereka menggunakan kotak dalam menjalani kehidupan. bahkan, komitmen memiliki keterkaitan dengan kotak. maksudnya, harga diri terbangun dari susunan kotak dan komitmen. tidak bisa ditanggalkan salah satunya.
3 tahun saya berkomitmen tanpa kotak kotak itu.
semua komitmen selalu terganjal masalah dengan kotak kotak itu.
malu rasanya.
barisan kata dilantunkan untuk mencari arah, dan sekarang saya berusaha mengingat apakah langit membuka kupingnya lebar lebar dan menurunkannya kembali.
saya tidak siap mengatakan iya, karena kotak itu tidak ada di balik kaki dan tangan saya.
No comments:
Post a Comment