August 10, 2009

akhir perjalanan di bawah awan kelabu. selamat jalan eyang!

senin ini, sepertinya tepat sekali jika gw menyatakan sebagai senin kelabu di tahun 2009. sebuah kejadian yang datangnya tiba tiba, seakan tidak menyisakan akal ini untuk sekedar berpikir "mengapa bisa ini terjadi?". gw disini cuma orang pada umumnya yang merasakan kesedihan bila ditinggal orang yang disayang. dalam hal ini, eyang.

iya, eyang udah ngga ada.

senin, 10 agustus 2009 pukul 23.50, eyang menghembuskan nafas terakhirnya, di rumah sakit mitra keluarga depok. kaget bukan main rasanya, bagaimana dalam hanya waktu seminggu, gw harus kehilangan eyang. eyang masuk rumah sakit hari selasa, seminggu yang lalu. kondisinya labil, kesehatannya naik turun. dan akhirnya 2 hari terakhir eyang harus masuk di ICU, sampai akhirnya meninggal dunia di kamar 315.

semuanya terasa semakin sesak dan sulit untuk dipercaya ketika gw menyaksikan sendiri eyang menghembuskan nafas terakhirnya. hingga blog ini dibuat, gw masih bisa dengan jelas ngegambarin gimana detik detik terakhir. beberapa kali isak tangis mama, oom dan tante pecah di kamar 315 itu. alunan doa tiada henti, namun inilah kehendak ilahi.

ah, sulit membayangkannya lagi. bukan karena gw lupa, tapi pedih. tapi bagaimanapun tulisan ini tetap akan gw buat untuk mengenang eyang, almarhumah sri ningsih binti mangun widoyo. karena meninggalnya eyang menyisakan beberapa hal yang menggangu di kepala gw. ya, sebagai seorang cucunya, gw bahkan ngga terlalu sering main ke rumah eyang karena rumah eyang jauh dari rumah gw, ditambah sekarang kesibukan gw semakin menjadi jadi. alangkah ironis memang, ketika gw ditakdirkan berjumpa lagi, eyang jatuh sakit. dan bukan di rumahnya kami bertemu, namun di rumah sakit itu.

penyesalan semakin menjadi jadi waktu gw berada di sampingnya, di saat detik detik terakhir hidupnya. eyang sudah seperti manusia selang. berbagai alat medis berada di dekat ranjangnya, lengkap dengan selang selang berseliweran yang membuat kepala pusing melihatnya. dan eyang, waktu itu beberapa sempat menitikan air mata. antara kesedihan dan rasa sakit, gw ngga tau pasti karena eyang juga udah ngga bisa berbicara apapun.

disaat terakhir itu, gw sempet berbicara di kupingnya. gw minta maaf sama dia, mungkin ada beberapa kesalahan gw yang belom dia tau atau belom dia maafkan, atau ada kesalahan yang belom gw minta maaf sama dia. gw juga membisikan ke telinganya, kalo semua orang di ruangan itu terus berdoa sama dia, dan gw meminta eyang untuk ikhlas menerima segalanya. gw juga sempat memegang tangan kanan eyang waktu dia terbaring tak berdaya. gw cium tangannya, untuk terakhir kalinya sambil baca doa untuk eyang.

dan waktu itu perasaan gw sangat ga karuan.

ketika jenazah eyang dikeluarkan dari ambulans, gw ikut membopong kerandanya kedalam rumah duka (rumah eyang), dan mindahin jenazahnya ke alas yang menyerupai tempat tidur. disitu gw melihat eyang terbaring tak bernyawa, dengan muka yang tenang seperti tertidur (banyak orang menyebut kematian sebagai tidur untuk selamanya, bahkan tidur abadi. namun bagi gw, kematian adalah awal kehidupan yang sesungguhnya. kehidupan yang kita jalanin sekarang itu baru namanya 'tidur').

ketika eyang meninggal, gw langsung sms robie karena robie emang minta keep contact, karena dia tau keadaan eyang gw yang udah kritis itu. dari robie, beberapa temen gw tau dan langsung smsin gw turut berbela sungkawa. terimakasih ya teman, gw terhibur dengan sms itu. perasaan gw jadi lebih tenang, jujur.

dan disaat itu gw juga sms ayu.

ga lama kemudian, ketika gw lagi mindahin barang barang dari kamar 315 ke mobil, ayu nelfon dan ngucapin turut berduka cita. dan ga enaknya, sepertinya dia udah tidur waktu gw sms dan jadi kebangun, karena suaranya ngantuk gitu. makasih ya ayu, udah nelfon segala. makasih banget. gw seneng lo peduli yu.

oke, jadi menjelang ramadhan ini, dejavu hitam itu terulang lagi. beberapa tahun yang lalu, eyang kakung meninggal juga sebelum bulan puasa. sekarang giliran eyang putri.

eyang sayang, semoga eyang dapet tempat yang mulia di sisi Allah SWT. amin.
maafin salah salah ai ya eyang. ai akan selalu sayang sama eyang.

gw tau eyang akan baca tulisan ini, jadi gw tulis aja. karena gw percaya, dengan kuasa Allah, dia bisa tau kalo gw nulis ini buat dia.

belom cukup kesedihan ini, belom kering luka ini, nambah lagi kabar ngga enak. ya, kini gw tercecer di urutan keempat. sabar sabar.

No comments:

stupid persons