August 14, 2009

cerita malam yang ditendang tepat di pipi.

ah, senangnya.
sebuah konspirasi kecil bersama teman untuk bisa saling merangkul.
dia tau sesuatu, dia tau itu, tapi dia hanya diam dan berkata 'jangan berhenti disini'.
membuat diri ini terus melangkah jauh dari apa yang semula diinginkan.
ya, semula rasanya ingin sekali kembali ke rumah.
tapi mengingat kondisi rumah sudah tidak sama lagi, ya saya harus bergerak.
dan mengingat harapan akan tempat tinggal ini sudah digantung oleh papan pengumuman tanpa kata kata, saya hanya harus mulai membangun pondasi dalam diam.
menunggu seseorang datang menghampiri, dan bertanya :

"bisa saya bantu?"

sedikit senyum, dan menjawab :

"ya, dengan senang hati"

berdua membangun rumah ini, untuk ditinggali bersama. baru sekedar mimpi siang bolong.
tapi semuanya tergantung pada diri ini sendiri.
dalam 1 bulan kedepan, seharusnya orang orang sudah bisa melihat atap rumah ini dari kejauhan.
tapi, sekali lagi, semuanya bergantung sama kemampuan kedua tangan ini.
we only get what we give. selalu ingat itu.
jangan meminta lebih bila hanya memberi sedikit.
ini bukan hom pim pa menunggu giliran,
ini sebuah perang 4 penjuru.
dan kau harus membunuh 3 lawanmu.
karena ini bukan tanahmu,
kau harus berjuang untuk mendapatkannya.
bukan menunggu untuk mendapatkannya.
ingat, kamu adalah prajurit templar!

No comments:

stupid persons