telfon baru saja usai 5 menit yang lalu.
dan cetakan suaramu tidak ada yang hilang dari kepala ini karena mereka begitu menyenangkan seperti biasanya. dengan beberapa nada yang tersusun rapi dalam suatu konstruksi suara dan kalimat, mereka begitu memanjakan hati yang sedang risau. bagaimana bisa untuk menjadikan suara itu selalu hadir di waktu yang sama, untuk keesokan harinya? ya, itu adalah pekerjaan rumah untuk saya.
mengutip apa yang kami bicarakan di telfon malam ini, apa saja yang kami tukar dan apa yang mungkin kami lewatkan. apa yang kami rasakan dan apa saja yang mungkin ingin kami nyatakan. semuanya begitu padat dan tertata. apakah selalu seperti itu untuk seterusnya? bahkan ini baru saja dimulai, tak perlu rasanya membahas sesuatu di lembaran berikutnya. berapa halaman nantinya, kita pikirkan saja nanti. semuanya pasti akan terjadi bila waktunya datang.
beberapa kejadian berbuah petuah dan catatan bagi saya. bagaimana akhirnya saya memutuskan untuk melakukan sebuah tahap revolusi, yang kiranya mampu memecah kebuntuan diantara komunikasi hati dua arah ini. karena beberapa suara menyumbangkan buah pikirannya dengan sangat lugas dan terarah. membuat saya menginginkan pertukaran masalah sehingga tidak perlu rasanya untuk cepat mati dalam keadaan begini.
amelia. robie. bart. anis. beto.
atau saya biasa sebut mereka keluarga humas. malam ini kami berjumpa di jendela cerita. bertukar beberapa keluh kesah tentang bagaimana siluet perasaan diutarakan dengan huruf huruf cetak tebal dan berukuran tidak santai. dan 5 petikan dari sebuah ruangan dengan perapian hangat dan nyaman, saya simpan di kantong celana dan semuanya terasa sangat penting untuk di bawa pergi berlari.
shera.
muncul saja ketika malam ini bukanlah malam saya bisa berdiri tegap. dengan beberapa lembar kertas yang ia tinggalkan untuk saya, saya merasa ini adalah alasan da waktu yang tepat untuk memulai revolusi yang saya bicarakan diatas sebelumnya. namun, kadang kau hanya perlu meresapi sebuah kesimpulan tanpa tau urutan katanya. dimana praktek dan efektifitas menuntut sinkronisasi nantinya. kita tunggu saja.
pembukuan telah saya lakukan. dengan ini, saya bisa beli baju baru, sepatu baru, celana baru, dan saya bisa memakainya besok di hari kuliah pertama pasca liburan semester genap yang panjang dan menyenangkan.
ah, sungguh menyenangkan liburan kali ini.
bagaimana saya mengenang masa masa prajurit templar yang berjuang pelan pelan, bersemangat di tengah, terjungkal dan bangun hanya untuk menunjukan dedikasi dan berusaha tidak terjebak dalam komitmen, melainkan menjalani komitmen. berbuah manis ketika ia tahu, semuanya tidak selamanya berakhir dengan tangan hampa. sebuah gelar telah bersanding dengan namanya tercetak di sana. sunggingan senyum kecil dan cahaya perlahan keluar dari dalam kegelapan yang selama ini menyiratkan gurat gurat masalah.
sementara, hatinya masih tetap berpacu mencari akhir dari perjalanan melelahkan.
asal anda tahu saja,
everything seems perfect from far away (the postal service - such great heights).
semuanya begitu berbeda jika kalian melihatnya dari kaca mata kalian. cobalah menjadi saya dalam sehari, dan rasakan bahwa apa yang terjadi begitu rumit dan indah. sehingga, jalan yang saya tempuh bukan untuk disalahkan, namun untuk dilalui perlahan lahan. mengerti kan?
anda, ya. sayang sekali bila anda pergi nantinya.
dan cetakan suaramu tidak ada yang hilang dari kepala ini karena mereka begitu menyenangkan seperti biasanya. dengan beberapa nada yang tersusun rapi dalam suatu konstruksi suara dan kalimat, mereka begitu memanjakan hati yang sedang risau. bagaimana bisa untuk menjadikan suara itu selalu hadir di waktu yang sama, untuk keesokan harinya? ya, itu adalah pekerjaan rumah untuk saya.
mengutip apa yang kami bicarakan di telfon malam ini, apa saja yang kami tukar dan apa yang mungkin kami lewatkan. apa yang kami rasakan dan apa saja yang mungkin ingin kami nyatakan. semuanya begitu padat dan tertata. apakah selalu seperti itu untuk seterusnya? bahkan ini baru saja dimulai, tak perlu rasanya membahas sesuatu di lembaran berikutnya. berapa halaman nantinya, kita pikirkan saja nanti. semuanya pasti akan terjadi bila waktunya datang.
beberapa kejadian berbuah petuah dan catatan bagi saya. bagaimana akhirnya saya memutuskan untuk melakukan sebuah tahap revolusi, yang kiranya mampu memecah kebuntuan diantara komunikasi hati dua arah ini. karena beberapa suara menyumbangkan buah pikirannya dengan sangat lugas dan terarah. membuat saya menginginkan pertukaran masalah sehingga tidak perlu rasanya untuk cepat mati dalam keadaan begini.
amelia. robie. bart. anis. beto.
atau saya biasa sebut mereka keluarga humas. malam ini kami berjumpa di jendela cerita. bertukar beberapa keluh kesah tentang bagaimana siluet perasaan diutarakan dengan huruf huruf cetak tebal dan berukuran tidak santai. dan 5 petikan dari sebuah ruangan dengan perapian hangat dan nyaman, saya simpan di kantong celana dan semuanya terasa sangat penting untuk di bawa pergi berlari.
shera.
muncul saja ketika malam ini bukanlah malam saya bisa berdiri tegap. dengan beberapa lembar kertas yang ia tinggalkan untuk saya, saya merasa ini adalah alasan da waktu yang tepat untuk memulai revolusi yang saya bicarakan diatas sebelumnya. namun, kadang kau hanya perlu meresapi sebuah kesimpulan tanpa tau urutan katanya. dimana praktek dan efektifitas menuntut sinkronisasi nantinya. kita tunggu saja.
pembukuan telah saya lakukan. dengan ini, saya bisa beli baju baru, sepatu baru, celana baru, dan saya bisa memakainya besok di hari kuliah pertama pasca liburan semester genap yang panjang dan menyenangkan.
ah, sungguh menyenangkan liburan kali ini.
bagaimana saya mengenang masa masa prajurit templar yang berjuang pelan pelan, bersemangat di tengah, terjungkal dan bangun hanya untuk menunjukan dedikasi dan berusaha tidak terjebak dalam komitmen, melainkan menjalani komitmen. berbuah manis ketika ia tahu, semuanya tidak selamanya berakhir dengan tangan hampa. sebuah gelar telah bersanding dengan namanya tercetak di sana. sunggingan senyum kecil dan cahaya perlahan keluar dari dalam kegelapan yang selama ini menyiratkan gurat gurat masalah.
sementara, hatinya masih tetap berpacu mencari akhir dari perjalanan melelahkan.
asal anda tahu saja,
everything seems perfect from far away (the postal service - such great heights).
semuanya begitu berbeda jika kalian melihatnya dari kaca mata kalian. cobalah menjadi saya dalam sehari, dan rasakan bahwa apa yang terjadi begitu rumit dan indah. sehingga, jalan yang saya tempuh bukan untuk disalahkan, namun untuk dilalui perlahan lahan. mengerti kan?
anda, ya. sayang sekali bila anda pergi nantinya.
No comments:
Post a Comment