August 20, 2009

probabilitas.

gw bilang ada kemungkinan,
bahwa hal ini menjadi lebih ribet dari yang seharusnya dan sudah sudah.
tapi lo menertawakannya, dengan ringan.
di dalam kotak biru masih mengingat kampus kuning.
di dalam gelap, ditertawakan.
di lapangan, didiamkan.
lo hanya tau pulang dan berkaca.
sementara gw hanya tau tunduk dan meratap.
sedih bukan main ketika kita kalkulasikan hidup belakangan ini.
ah, probabilitas.
gw realistis, bukan pesimistis.
meskipun, untuk seorang yang optimis, gw cukup pesimistis.
ironi naik lagi setelah ini.

hanya tau bahwa angin begitu sejuk,
sementara kuping terlanjur panas.
reparasi perasaan memakan waktu berjam jam.
namun ketika tersenyum karena telfonmu berdering,
membuat dunia seakan hanya sebesar bungkus beng beng.
yang sejatinya pernah lo berikan.

tapi itu kan dulu.
sekarang gw ingin terlahir kembali,
tertanggal 1988. sepertinya asyik.

tau sendiri kan.

No comments:

stupid persons