i know that you're mad at me.
i think i'll do the same if i were you.
but let's just say, things happen for some reasons.
and i have my own reason.
let me tell you..
2 bulan yang lalu -you said.
2 bulan yang lalu, ada cowo yang lagi deket sama lo. dan tiba tiba menghilang. dan blablabla~.
oke, ini mungkin terdengar membosankan.
but, hey. i knew you remember this.
inget apa yang kita lakuin 2 bulan lalu?
the game? where we used to pretend to each other?
permainan konyol itu? masih ingat?
yayaya and so on.
ingat baik baik, ketika hal itu juga terjadi sudah 2 bulan yang lalu.
waktu yang sama ketika anda dekat dengan seseorang itu.
waktu yang sama ketika saya mulai memiliki perasaan kepada anda.
konyol ya? haha.
ironis dan sakit sekali ketika mendengar, menemukan fakta bahwa di saat saya mulai menyukai anda, disaat yang sama anda ternyata sedang dekat sama seseorang yang lain. dan itu membuat saya (mengatakan dengan sangat terpaksa) bahwa saya mengantuk di telfon malam itu. kenyataannya adalah tidak. ya, saya tidak mengantuk. tapi saya hanya tidak santai (seperti biasa, saya selalu tidak santai. dan selalu lebay menurut anda, tapi itulah saya) memikirkan fakta yang saya temukan.
ironisnya lagi, saat itu saya sakit hati. wah, sakit sekali ya.
dan ketika itu kita mengakhiri pembicaraan dengan keadaan yang kurang menyenangkan.
telfon ditutup namun saya belum siap mengakhirinya karena masih memikirkan kenapa saya bisa begitu bodoh. ya, saya menyesal. andai saja bagian ketika saya mengatakan saya ngantuk itu tidak terjadi.
tapi, anda sudah terlanjur kesal. alasannya mungkin karena saya tidak sopan (mengantuk, izin untuk tidur, ketika anda mengharapkan saya berkomentar di cerita anda).
beberapa kali pasca itu, saya mencoba meminta maaf namun anda tetap kesal.
dan saya sangat sangat menyesal. bisa kita bicarakan nanti, mungkin? suatu saat. seperti biasa, di telfon.
pembicaraan sangat dibutuhkan.
saya berniat meluruskan semuanya.
namun, ketika saya mengucap kata maaf di telfon, anda terlanjur kesal dan menutup telfonnya.
dan itu terjadi 2 kali. yang membuat saya berpikir untuk menulis blog ini sebagai bagian 'penjelasan' dari apa yang mau saya ucapkan ketika di telfon itu, namun tidak kesampaian karena anda terlanjur kesal dan menutupnya.
sekali lagi, dengan keadaan yang SEKARANG anda sudah tahu alasannya, saya minta maaf.
bosan mendengarnya? tapi memang hanya kata kata itu yang bisa saya ucapkan. maaf, dan maaf. apalagi yang harus keluar dari mulut seseorang yang bersalah selain kata itu?
maaf.
i think i'll do the same if i were you.
but let's just say, things happen for some reasons.
and i have my own reason.
let me tell you..
2 bulan yang lalu -you said.
2 bulan yang lalu, ada cowo yang lagi deket sama lo. dan tiba tiba menghilang. dan blablabla~.
oke, ini mungkin terdengar membosankan.
but, hey. i knew you remember this.
inget apa yang kita lakuin 2 bulan lalu?
the game? where we used to pretend to each other?
permainan konyol itu? masih ingat?
yayaya and so on.
ingat baik baik, ketika hal itu juga terjadi sudah 2 bulan yang lalu.
waktu yang sama ketika anda dekat dengan seseorang itu.
waktu yang sama ketika saya mulai memiliki perasaan kepada anda.
konyol ya? haha.
ironis dan sakit sekali ketika mendengar, menemukan fakta bahwa di saat saya mulai menyukai anda, disaat yang sama anda ternyata sedang dekat sama seseorang yang lain. dan itu membuat saya (mengatakan dengan sangat terpaksa) bahwa saya mengantuk di telfon malam itu. kenyataannya adalah tidak. ya, saya tidak mengantuk. tapi saya hanya tidak santai (seperti biasa, saya selalu tidak santai. dan selalu lebay menurut anda, tapi itulah saya) memikirkan fakta yang saya temukan.
ironisnya lagi, saat itu saya sakit hati. wah, sakit sekali ya.
dan ketika itu kita mengakhiri pembicaraan dengan keadaan yang kurang menyenangkan.
telfon ditutup namun saya belum siap mengakhirinya karena masih memikirkan kenapa saya bisa begitu bodoh. ya, saya menyesal. andai saja bagian ketika saya mengatakan saya ngantuk itu tidak terjadi.
tapi, anda sudah terlanjur kesal. alasannya mungkin karena saya tidak sopan (mengantuk, izin untuk tidur, ketika anda mengharapkan saya berkomentar di cerita anda).
beberapa kali pasca itu, saya mencoba meminta maaf namun anda tetap kesal.
dan saya sangat sangat menyesal. bisa kita bicarakan nanti, mungkin? suatu saat. seperti biasa, di telfon.
pembicaraan sangat dibutuhkan.
saya berniat meluruskan semuanya.
namun, ketika saya mengucap kata maaf di telfon, anda terlanjur kesal dan menutup telfonnya.
dan itu terjadi 2 kali. yang membuat saya berpikir untuk menulis blog ini sebagai bagian 'penjelasan' dari apa yang mau saya ucapkan ketika di telfon itu, namun tidak kesampaian karena anda terlanjur kesal dan menutupnya.
sekali lagi, dengan keadaan yang SEKARANG anda sudah tahu alasannya, saya minta maaf.
bosan mendengarnya? tapi memang hanya kata kata itu yang bisa saya ucapkan. maaf, dan maaf. apalagi yang harus keluar dari mulut seseorang yang bersalah selain kata itu?
maaf.
No comments:
Post a Comment